Senin, 29 Maret 2010

Jembatan Kapuas III perlu atau tidak

Pontianak – Mempertanyakan perlu atau tidaknya pembangunan jembatan Kapuas III yang pada masa pemerintahan Walikota Buchary A.Rahman akan dibangun di daerah sekitar Jeruju adalah hal yang wajar namun juga aneh.
Wajar dengan melihat beberapa pertimbangan yang pertama berupa kondisi kepadatan lalu lintas di kota Pontianak yang semakin hari semakin bertambah banyak dan pertimbangan kedua dengan melihat kembali kondisi jembatan Kapuas I yang semakin termakan usia (jangan sampai terjadi jembatan sudah ambruk baru dibuatkan yang baru).
Pertimbangan terakhir adalah penambahan sarana jalan yang boleh dibilang tidak ada lagi mungkin karena tidak memungkinkan lagi sebagai akibat perluasan lahan pemukiman penduduk yang jika akan digusur untuk penambahan jalan tentu memerlukan dana yang besar.
Keberadaan kapal ferry penyeberangan memang sedikit banyak dapat dirasakan manfaatnya namun pada kenyataannya masih belumlah cukup karena selama ini antrian penumpang dan kendaraan bermotor sudah semakin panjang sedangkan kapal ferrynya hanya ada satu.
Seandainya wacana pembangunan jembatan Kapuas III dapat direalisasikan maka bukan saja untuk membantu mengurangi volume kendaraan khususnya truk,bis,dan trailer yang akan melintasi jembatan kapuas I namun juga akan mampu membuka jalur perniagaan baru yang akan mampu meningkatkan perkembangan suatu wilayah dengan semakin dekatnya jarak tempuh ke kota.
Setelah tutup dan tidak beroperasinya lagi sekian banyak pabrik kayu yang ada di kabupaten Kubu Raya (KKR), menjadikan daerah Siantan hingga desa Wajok di Kabupaten Pontianak sebagai kawasan yang subur tempat berkembangnya berbagai jenis industri dari yang kecil hingga yang cukup besar. Jarak tempuh dari kota Pontianak serta Siantan ke daerah Wajok memang cukup jauh dan mencapai belasan kilometer bahkan dua puluhan kilometer dari seberang kota.
Dengan adanya jembatan Kapuas III tentu akan memudahkan pelaku usaha dan masyarakat di sana untuk mencapai kota Pontianak,hal ini menjadi sebuah peluang untuk memudahkan percepatan pengembangan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi serta kependudukan di wilayah ujung utara kota Pontianak termasuk Siantan hilir dan kecamatan Batu Layang,Kabupaten Pontianak yang meliputi wajok,jungkat, Pinyuh hingga  Mempawah,dan wilayah Jeruju karena berbagai kendaraan niaga dari kota dan pelabuhan yang akan menuju ke daerah Siantan hilir hingga ke arah luar kota seperti Mempawah,sungai Pinyuh,Singkawang, Bengkayang, Sambas,Sanggau, Landak,Sintang,hingga Kapuas hulu tidak perlu lagi melewati jembatan yang lama…Jadi sebenarnya perlu atau tidak.enews-blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar