Pontianak – Mempertanyakan perlu atau tidaknya pembangunan jembatan Kapuas III yang pada masa pemerintahan Walikota Buchary A.Rahman akan dibangun di daerah sekitar Jeruju adalah hal yang wajar namun juga aneh.
Wajar dengan melihat beberapa pertimbangan yang pertama berupa kondisi kepadatan lalu lintas di kota Pontianak yang semakin hari semakin bertambah banyak dan pertimbangan kedua dengan melihat kembali kondisi jembatan Kapuas I yang semakin termakan usia (jangan sampai terjadi jembatan sudah ambruk baru dibuatkan yang baru).
Pertimbangan terakhir adalah penambahan sarana jalan yang boleh dibilang tidak ada lagi mungkin karena tidak memungkinkan lagi sebagai akibat perluasan lahan pemukiman penduduk yang jika akan digusur untuk penambahan jalan tentu memerlukan dana yang besar.
Keberadaan kapal ferry penyeberangan memang sedikit banyak dapat dirasakan manfaatnya namun pada kenyataannya masih belumlah cukup karena selama ini antrian penumpang dan kendaraan bermotor sudah semakin panjang sedangkan kapal ferrynya hanya ada satu.
Seandainya wacana pembangunan jembatan Kapuas III dapat direalisasikan maka bukan saja untuk membantu mengurangi volume kendaraan khususnya truk,bis,dan trailer yang akan melintasi jembatan kapuas I namun juga akan mampu membuka jalur perniagaan baru yang akan mampu meningkatkan perkembangan suatu wilayah dengan semakin dekatnya jarak tempuh ke kota.
Setelah tutup dan tidak beroperasinya lagi sekian banyak pabrik kayu yang ada di kabupaten Kubu Raya (KKR), menjadikan daerah Siantan hingga desa Wajok di Kabupaten Pontianak sebagai kawasan yang subur tempat berkembangnya berbagai jenis industri dari yang kecil hingga yang cukup besar. Jarak tempuh dari kota Pontianak serta Siantan ke daerah Wajok memang cukup jauh dan mencapai belasan kilometer bahkan dua puluhan kilometer dari seberang kota.
Dengan adanya jembatan Kapuas III tentu akan memudahkan pelaku usaha dan masyarakat di sana untuk mencapai kota Pontianak,hal ini menjadi sebuah peluang untuk memudahkan percepatan pengembangan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi serta kependudukan di wilayah ujung utara kota Pontianak termasuk Siantan hilir dan kecamatan Batu Layang,Kabupaten Pontianak yang meliputi wajok,jungkat, Pinyuh hingga Mempawah,dan wilayah Jeruju karena berbagai kendaraan niaga dari kota dan pelabuhan yang akan menuju ke daerah Siantan hilir hingga ke arah luar kota seperti Mempawah,sungai Pinyuh,Singkawang, Bengkayang, Sambas,Sanggau, Landak,Sintang,hingga Kapuas hulu tidak perlu lagi melewati jembatan yang lama…Jadi sebenarnya perlu atau tidak.enews-blog
Senin, 29 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2010
(44)
-
▼
Maret
(32)
- MotoGP and Rizla Suzuki motoGP team
- MotoGP bagi Hiroshi Aoyama
- Siaran motoGP dalam format HD
- Jembatan Kapuas III perlu atau tidak
- Perlu penambahan kapal ferry di Pontianak
- Usaha jasa perbaikan kapal sebuah peluang investas...
- Balatonring circuit replaces again for the second ...
- Bisnis jasa transportasi antar negara
- Kunjungan Menteri Kesehatan ke Aruk – Biawak
- Bisnis rumah (sarang) walet semakin menjamur
- Titik kulminasi matahari di Pontianak
- New from Pramac Racing Team
- The final pre-season test to 1st motoGP race in Qatar
- Monster Yamaha Tech 3 riders so far
- Repsol Honda team in Qatar
- MotoGP 2010 - riders and teams
- Jeruk,wisata pantai,dan kekayaan alam di Kabupaten...
- Agenda wisata 2010 bernuansa kultur masyarakat Dayak
- iPad a masterpiece beyond imagination from Apple
- ACFTA for Indonesia as an opportunity or an obstacles
- To be fast and fastest in MotoGP
- Visit Kalbar 2010
- Tayan road will be asphalt next April
- BenQ LED monitor – new in clearer view
- Road to MotoGP 2010 1st race in Qatar (part 1)
- Huawei new modem E398
- Polemik hutan mangrove dijadikan tambak udang
- MotoGP 2010 Schedule - calendar
- PLN Kalbar impor listrik dari Malaysia
- Tips bisnis waralaba dan asal usulnya
- Kemah Budaya Borneo 2010
- Prospek bisnis jasa perbaikan kapal
-
▼
Maret
(32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar